Halaman

Sabtu, 05 Oktober 2013

Materi Gizi Pada Balita



GIZI PADA BALITA
1.    Pengertian Balita
Balita adalah anak dengan usia dibawah 5 tahun dengan karakteristik pertumbuhan yakni pertumbuhan cepat pada usia 0-1 tahun dimana umur 5 bulan BB naik 2x BB lahir dan 3x BB lahir pada umur 1 tahun dan menjadi 4x pada umur 2 tahun. Pertumbuhan mulai lambat pada masa pra sekolah kenaikan BB kurang lebih 2 kg/ tahun, kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir

2.    Pengertian Gizi
Gizi merupakan suatu proses organisme menggunakan makanan yang di konsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolismedan pengeluaran zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ serta menghasilkan energy
Status Gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi
3.    Takaran makanan balita

No
Umur
Jenis Bahan Makanan
jumlah
1.
1-2 tahun
Nasi/ Pengganti
Lauk hewani

Lauk nabati
Sayuran
Buah
½-1 piring
2-3 potong
1 gelas susu
1-2 potong
½ mangkuk
2—3 potong
2.
2-5 tahun
Nasi/pengganti
Lauk hewani

Lauk nabati
Sayuran
Buah
1-3 piring
2-3 potong
1 gelas susu
1-2 potong
½ mangkuk
2-3 potong


4.    Factor-faktor yang Mempengaruhi Gizi Balita
1.      Pendapatan Keluarga
Umumnya, jika pendapatan naik, jumlah dan jenis makanan cenderung ikut membaik juga.Tingkat penghasilan ikut  menentukan  jenis  pangan  apa yang akan  dibeli  dengan  adanya  tambahan  uang.  Semakin  tinggi penghasilan,  semakin besar pula persentase dari penghasilan tersebut dipergunakan  untuk  membeli  buah,  sayur  mayur  dan berbagai  jenis bahan pangan lainnya. Jadi penghasilan merupakan factor penting bagi kwantitas dan kwalitas. Antara penghasilan dan gizi, jelas ada hubungan yang menguntungkan. Pengaruh peningkatan penghasilan terhadap perbaikan  kesehatan  dan  kondisi  keluarga  lain  yang  mengadakan interaksi dengan status gizi yang berlawanan hampir universal.
2.      Konsumsi Makanan
Keadaan kesehatan gizi tergantung ari tingkat konsumsi zat gizi yang terdapat pada makanan sehari-hari. Tingkat konsumsi di tentukan oleh kwalitas hidangan. Kwalitas hidangan menunjukkan adanya semua zat gizi yang di perlukan tubuh di dalam suatu susunan hidangan dan perbandingan yang satu terhadap yang lainya. Jika konsumsi baik dari kuantitas dan kualitasnya melebihi kebutuhan tubuh, dinamakan konsumsi berlebih, maka akan terjadi suatu keadaan gizi lebih. Sebaliknya konsumsi yang kurang baik kwalitas dan kwantitasnya akan memberikan kondisi kesehatan gizi kurang (Sediaoetama,2000).
3.      Pengetahuan Ibu
Pengetahuan gizi yang baik akan menyebabkan seorang mampu menyusun menu yang baik untuk di konsumsi. Semakin banyak pengetahuan gizi seseorang, maka ia akan semakin memperhatikan jenis dan jumlah makanan yang di perolehnya untuk di konsumsi (Sediaoetama,2000)
4.      Pendidikan Ibu
Pendidikan ibu merupakan factor yang sangat penting. Tinggi rendahnya tingkat pendidikan erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan terhadap perawatan kesehatan, hygiene serta terhadap kesehatan dan gizi anak-anak dan keluarganya.
5.      Pekerjaan Ibu
Ibu yang sudah mempunyai pekerjaan penuh tidak lagi dapat mmberikan perhatian penuh terhadap anak balitanya, apalagi untuk mengurusnya. Meskipun tidak semua ibu bekerja tidak mengurus anaknya, akan tetapi kesibukan dan beban kerja yang di tanggungnya dapat menyebabkan kurangnya perhatan ibu dalam menyiapkan hidangan yang sesuai untuk balitanya.
5.    Pengaruh Satatus Gizi terhadap Tumbuh Kembang Balita
Gizi menjadi bagian yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan. Gizi di dalamnya memiliki keterkaitan yang erat hubungannya dengan kesehatan dan kecerdasan. Apabila seorang anak terkena defisiensi gizi maka kemungkinan besar sekali anak akan mudah terkena infeksi. Gizi ini berpengaruh terhadap nafsu makanan, kehilangan bahan makanan misalnya melalui diare dan muntah-muntah, serta metabolisme makanan pada anak. Selain itu juga dapat diketahui bahwa infeksi menghambat reaksi imunologis yang normal dengan menghabiskan sumber-sumber energi tubuh.

6.    Metode Pengukuran Gizi
a.    Antropometri
1.    Pengertian
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat ukur dan tingkat gizi.
2.    Penggunaan
Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidak seimbangan asupan protein dan energi. Ketidak seimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
3.    Kelebihan
·           Lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat umum
·           Baik untuk mengukur status gizi akut atau kronis
·           Berat badan dapat berflukturasi
·           Sangat sensitif terhadap perubahan- perubahan kecil
·           Dapat mendeteksi kegemukan (over weight)
b.   Klinis
1.    Pengertian
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidak cukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial tissues) seperti kulit, mata rambut, dan mukosa oral atau pada organ-organyang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
2.    Penggunaan
Penggunaan metode ini umumnya untuk survay klinis secara cepat ( rapid clinical surveys ). Survey ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih dari zat gizi. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang untuk melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala (symptom) atau riwayat penyakit.
c.    Biokimia
1.    Pengertian
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: darah, urin, tinja, dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
2.    Penggunaan
Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Anyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka pemantauan klinis faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.

d.   Biofisik
1.    Pengertian
Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur deri jaringan.
2.    Pengguanaan
Umumnya dapat digunakan dalam sitasi tertentu seperti kejadian buta senjaepidemik (epidemic of night blindnes).  Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.


7.    Klasifikasi Gizi
a.       Gizi Lebih > +2 SD
b.      Gizi Baik ≥ -2 SD s/d +2 SD
c.       Gizi Kurang <  -2 SD s/d ≥ -3 SD
d.      Gizi Buruk < -3 SD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar