METODE
PERHITUNGAN TENAGA BIDAN DI RUMAH SAKIT
CARA
RASIO
Metode
ini menggunakan jumlah tempat tidur sebagai denominator yang diperlukan. Metode
ini paling sering digunakan karena sederhana dan mudah. Permenkes 262/ Menkes/
Per/ VII/ 1979 menyebutkan bahwa tenaga perawat dirumah sakit adalah
perbandingan jumlah perbandingan tempat tidur dibandingkan dengan jumlah
perawat sebagai berikut:
Tipe RS
|
TM/ TT
|
TPP/ TT
|
TPNP/ TT
|
TNM/TT
|
A & B
|
1/ (4-7)
|
(3-4) / 2
|
1/ 3
|
1/1
|
C
|
1/ 9
|
1/ 1
|
1/ 5
|
3/4
|
D
|
1/ 15
|
1/ 2
|
1/ 6
|
2/3
|
Khusus
|
Disesuaikan
|
Keterangan:
TM : Tenaga Medis
TT : Tempat Tidur
TPP : Tenaga Para Medis Perawatan
TPNP : Tenaga Para Medis Non Perawatan
TNP : Tenaga Non Medis
Secara
umum penetapan jumlah tenaga keperawatan dijabarkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan
Derajat Ketergantungan Klien dengan Menggunakan Rumus Douglas (1984)
Menurut Douglas (1994) Loveridge &
Cummings (1996) klasifikasi derajat ketergantungan pasien dibagi menjadi 3
kategori, yaitu:
1)
Minimal care memerlukan waktu 12 jam/ 24
jam
2)
Partial care memerlukan waktu 34 jam/ 24
jam
3)
Total care memerlukan waktu lebih dari 5
jam
Jumlah
Klien
|
KLASIFIKASI
PASIEN
|
||||||||
Minimal
|
Parsial
|
Total
|
|||||||
Pagi
|
Siang
|
Malam
|
Pagi
|
Siang
|
Malam
|
Pagi
|
Siang
|
Malam
|
|
1
|
0,17
|
0,14
|
0,07
|
0,27
|
0,15
|
0,10
|
0,36
|
0,30
|
0,20
|
2
|
0,34
|
0,28
|
0,14
|
0,54
|
0,30
|
0,20
|
0,72
|
0,60
|
0,40
|
3
|
0,51
|
0,42
|
0,21
|
0,81
|
0,45
|
0,30
|
0,108
|
0,90
|
0,60
|
Dst
|
Sebagai
contoh suatu rawat dengan 22 klien (3 klien dengan klasifikasi minimal, 14
klien dengan klasifikasi parsial dan 5 klien dengan perawatan total) maka
jumlah perawat yang dibutuhkan untuk jaga pagi ialah:
3 x 0,17
= 0,51
14 x 0,27
= 3,78
5 x 0,36
= 1,90
Jumlah = 6 Orang
2. Berdasarkan
Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan (Direktorat Pelayanan
Keperawatan, Depkes 2002)
Untuk menentukan kebutuhan tenaga
keperawatan diruang dapat diperhitungkan dan dipertimbangkan berdasarkan:
Menetapkan jumlah tenaga perawat sesuai
dengan tingkat ketergantungan pasien. Menurut Johnon (1984) yang dikutip oleh
Gillies, 1989 bahwa klasifikasi pasien dibagi menjadi lima;
1)
Tingkat ketergantungan I (self care),
dengan kondisi pasien sebagai berikut:
Makan sendiri atau dengan bantuan
minimal, kebersihan diri hamir seluruhnya dilakukan sendiri, eliminasi
dilakukan di kamar mandi tanpa bantuan, tidak mengalami inkontinemia.
2)
Tingkat ketergantungan II ( minimal
care) dengan kondisi pasien sbb
Makan perlu bantuan dalam menyiapkan,
mengatur posisi dapat makan sendiri, kebersihan diri dilakukan sendiri atau
dengan bantuan minimal, eliminasi perlu bantuan dapat mobilisasi sendiri atau
dengan bantuan minimal, tidak mengalami inkontinimia.
3)
Tingkat ketergantungan III ( moderate
care) dngan kondisi pasien sbb
Pasien tidak dapat mengunyah atau
menelan, tidak mmpu melaksanakan kebersihan diri sendiri, eliminasi perlu bantuan
bedpan, kurang mampu mobilisasi mengalami inkontinemia 2x setiap shift perlu
bantuan untuk kenyamanan.
4)
Tingkat ketergantungan IV ( extensive
care) dengan kondisi pasien sbb.
Pasien tidak dapat makan sendiri,
kesulitan untuk mengunyah dan menelan, kemungkinan dipasang slang. Kebersihan
diri perlu bantuan secara total, eliminasi mengalami inkontinentia 2x setiap
shift, tidak mampu mengatur posisi sendiri perlu bantuan 2 orang untuk mengatur
posisi
5)
Tingkat ketergantungan V ( intensif
care) dengan kondisi pasien sbb
Diperlukan satu orang perawat untuk satu
pasien dalam melakukan observasi atau monitoring secara terus menerus tiap
shift.
Menurut
Ann Mariner (1992), sesuai klasifikasi pasien tersebut diatas, rata-rata
kebutuhan perawatan untuk self care adalah 1-2 jam/ hari, minimal care 3-4 jam/
hari, moderate care 5-6 jam/ hari, extensive care 7-8 jam. Hari, dan intensif
care 0-14 jam/ hari.
Ditinjau
dari keperawatan langsung dan keperawatan tidak langsung ( perhitungan Gillies)
Perkiraan
jumlah tenaga dapat dihitung berdasarkan tingkat ketrgantungan pasien.
1)
Waktu untuk keperawatan lagsung.
Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk
keperawatan langsung pada pasien yang didasarkan pada tingkat ketergantungan
pasien adalah 4-5 jam per pasien (Gillies)
2)
Waktu untuk keperawatan tidak langsung.
Selain
dibutuhkan waktu keperawatan langsung juga dibutuhkan waktu
keperawatan tidak langsung. Keperawatan tidak langsung
mencakup kegiatan perencanaan, menyediakan persiapan peralatan, berbicara
debngan anggota tim kesehatan lain, menulis dan membaca dokumentasi pasien,
melaporkan pada atasan maupun pada tim kesehatan lain. Pada umumnya kebutuhan
perawatan tidak langsung relatip sama meski tingkat ketergaantungan dan
penyakitnya berbeda. Dari hasil penelitian di R.S. Detroit ( Gillies,1989 )
rata-rata waktu keperawatan tidak langsung adalah 38 menit / pasien per hari,
sedang menurut Wolf ( 1965 ) adalah 60 menit/pasien per hari.
3)
Waktu untuk penyuluhan kesehatan.
Waktu
untuk memberikan pendidikan kesehatan merupakan aspek yang juga perlu
diperhitungkan dalam menentukan kebutuhan tenaga. Penyuluhan bersifat individu
sesuai diagnose, pengobatab dan keadaan pasien masing-masing.Waktu untuk
pendidikan kesehatan adalah 15 menit/pasien/hari termasuk dukungan emosional (
Gillies, 1 989 )
Maka untuk menghitung waktu yang
dibutuhkan untuk perawatan pasien adalah = waktu perawatan langsung + waktu
perawatan tidak langsung + waktu untuk penyuluhan kesehatan.
Kebutuhan
tenaga dihitung berdasarkan beban kerja
perawat.
hal-hal yang diprlukan untuk
menentukan bebab kerja perawat
1. Jumlah pasien yang dirawat perhari,
bulan, tahun
2. Tingkat ketergantungan pasien
3. Rata-rata perawatan pasien
4. Pengukuran perawatan langsung, tidak
langsung, dan penyuluhan kesehatan
5. Frekuensi tindakan perawatan yang
dibutuhkan pasien
6. Tar-rata waktu untuk setiap tindakan
Berdasarkan pembagian waktu di rumah
sakit
1.
Rawat
inap
Berdasarkan
Klasifikasi Klien
Cara
perhitungan berdasarkan :
·
Tingkat
ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
·
Rata-rata
pasien perhari
·
Jam
perawatan yg diperlukan/hari/pasien
·
Jam
perawatan yg diperlukan/ruangan/hari
·
Jam
kerja efektif setiap perawatĂ n-> 7 jam/hari
Kebutuhan
tenaga dihitung berdasarkan beban kerja perawat
Contoh cara perhitungan dalam satu
ruangan:
No
|
Jenis/kategori
|
Rata-rata
pasien/hari
|
Rata-rata
jam pwt/pasien/hari
|
Jml
jam perawat/hari
|
1.
|
Pasien
bersalin
|
13
|
3,5
|
45,5
|
2.
|
Pasien
nifas
|
10
|
2,5
|
25
|
3.
|
Pasien
rawat gabung
|
6
|
2,5
|
15
|
4.
|
Pasien
perinatologi
|
4
|
2
|
8
|
Jumlah
|
33
|
93,5
|
Ket :
Jadi jumlah tenaga bidan yang diperlukan
adalah
Untuk perhitungan jumlah tenaga perlu ditambah ( factor koreksi)
Hari libur/ cuti/ hari besar (loss
day)
Jumlah tenaga bidan yang mengerjakan
tugas-tugas non keb. Seperti contoh : membuat perincian pasien pulang,
kebersihan ruangan, kebersihan alat-alat makan pasien, dll diperkirakan 25%
dari jam pelayanan kebidanan
Jumlah tenaga = tenaga yang tersedia
+ factor koreksi
13 + 4 = 17
Jadi idan yang dibutuhkan dalam
contoh diatas adalah 17 Bidan
mbak, kalau materi materi seperti ini referensiinya dari buku apa ya mbak?
BalasHapusterima kasih
Kalo kebutuhan bidan untuk 4 tempat tidur di kamar bersalin berapa yaa
BalasHapusKalau jumlah tempat tidur 5 berapa sih bidannya...??
BalasHapus